“Barangsiapa yang ruhnya terpisah dari jasadnya dan dia
terbebas dari tiga hal: [1] sombong, [2] ghulul (khianat), dan [3] hutang, maka
dia akan masuk surga”.
(HR. Ibnu Majah no. 2412-shohih)
1. Orang yang Berniat Tidak Mau Melunasi Hutang Akan
Dihukumi Sebagai Pencuri
“Siapa saja yang berhutang lalu
berniat tidak mau melunasinya, maka dia akan bertemu Allah (pada hari kiamat)
dalam status sebagai pencuri.” (HR. Ibnu Majah no. 2410).
Al Munawi mengatakan, “Orang seperti ini akan
dikumpulkan bersama golongan pencuri dan akan diberi balasan sebagaimana mereka.” (Faidul Qodir, 3/181).”
2. Masih Ada Hutang, Enggan Disholati Rasulullah SAW
Dari Salamah bin Al Akwa’ radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata :
Kami duduk di sisi Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu didatangkanlah satu jenazah. Lalu beliau
bertanya, “Apakah dia memiliki hutang?” Mereka (para sahabat) menjawab, “Tidak
ada.” Lalu beliau mengatakan, “Apakah dia meninggalkan sesuatu?”. Lantas mereka
(para sahabat) menjawab, “Tidak.” Lalu beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam
menyolati jenazah tersebut.
Kemudian didatangkanlah jenazah lainnya. Lalu para sahabat berkata, “Wahai Rasulullah shalatkanlah dia!” Lalu beliau bertanya, “Apakah dia memiliki hutang?” Mereka (para sahabat) menjawab, “Iya.” Lalu beliau mengatakan, “Apakah dia meninggalkan sesuatu?” Lantas mereka (para sahabat) menjawab, “Ada, sebanyak 3 dinar.” Lalu beliau mensholati jenazah tersebut.
Kemudian didatangkan lagi jenazah ketiga, lalu para sahabat berkata, “Shalatkanlah dia!” Beliau bertanya, “Apakah dia meningalkan sesuatu?” Mereka (para sahabat) menjawab, “Tidak ada.” Lalu beliau bertanya, “Apakah dia memiliki hutang?” Mereka menjawab, “Ada tiga dinar.” Beliau berkata, “Shalatkanlah sahabat kalian ini.” Lantas Abu Qotadah berkata, “Wahai Rasulullah, shalatkanlah dia. Biar aku saja yang menanggung hutangnya.” Kemudian beliau pun menyolatinya.” (HR. Bukhari no. 2289).
Kemudian didatangkanlah jenazah lainnya. Lalu para sahabat berkata, “Wahai Rasulullah shalatkanlah dia!” Lalu beliau bertanya, “Apakah dia memiliki hutang?” Mereka (para sahabat) menjawab, “Iya.” Lalu beliau mengatakan, “Apakah dia meninggalkan sesuatu?” Lantas mereka (para sahabat) menjawab, “Ada, sebanyak 3 dinar.” Lalu beliau mensholati jenazah tersebut.
Kemudian didatangkan lagi jenazah ketiga, lalu para sahabat berkata, “Shalatkanlah dia!” Beliau bertanya, “Apakah dia meningalkan sesuatu?” Mereka (para sahabat) menjawab, “Tidak ada.” Lalu beliau bertanya, “Apakah dia memiliki hutang?” Mereka menjawab, “Ada tiga dinar.” Beliau berkata, “Shalatkanlah sahabat kalian ini.” Lantas Abu Qotadah berkata, “Wahai Rasulullah, shalatkanlah dia. Biar aku saja yang menanggung hutangnya.” Kemudian beliau pun menyolatinya.” (HR. Bukhari no. 2289).
3. Dosa Hutang Tidak Akan Terampuni Walaupun Mati Syahid
“Semua dosa orang yang mati
syahid akan diampuni kecuali hutang.” (HR. Muslim no. 1886).
Oleh karena itu, seseorang hendaknya berpikir: “Mampukah saya melunasi hutang tersebut dan mendesakkah saya berhutang?” Karena ingatlah hutang pada manusia tidak bisa dilunasi hanya dengan istighfar.
Oleh karena itu, seseorang hendaknya berpikir: “Mampukah saya melunasi hutang tersebut dan mendesakkah saya berhutang?” Karena ingatlah hutang pada manusia tidak bisa dilunasi hanya dengan istighfar.
4. Urusan Orang
yang Berhutang Masih Menggantung
“Jiwa seorang mukmin masih
bergantung dengan hutangnya hingga dia melunasinya.” (HR. Tirmidzi
no. 1078).
5. Berbahagialah Orang yang Berniat Melunasi Hutangnya
“Allah
akan bersama (memberi pertolongan pada) orang yang berhutang (yang ingin
melunasi hutangnya) sampai dia melunasi hutang tersebut selama hutang tersebut
bukanlah sesuatu yang dilarang oleh Allah.” (HR. Ibnu Majah no. 2400)
Dari
Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya yang paling di
antara kalian adalah yang paling baik dalam membayar hutang.” (HR. Bukhari
no. 2393)
Sebaik-baik
orang adalah yang paling baik dalam membayar hutang. Ketika dia mampu, dia
langsung segera melunasinya atau melunasi sebagiannya jika
dia tidak mampu melunasi seluruhnya. Sikap seperti inilah yang akan menimbulkan
hubungan baik antara orang yang berhutang dan yang memberi hutangan.
Mari Saling
Mengingatkan Kebaikan agar Selamat di Dunia dan Akhirat !
Di
publikasikan di www.bmtmakmurmandiri.com
Phone
0291 2911 084 / 0811 275 4447, e-mail csbmtmm@gmail.com